altmantransportlogistics.com Jakarta – Hubungan antara Taiwan lalu Indonesia mengalami kemajuan lalu menghimpun momentum yang mana tambahan besar di tempat tempat banyak bidang berkat kebijakan New Southbound Policy (NSP), kata Perwakilan Kantor Ekonomi lalu juga Perdagangan Taipei (TETO) John Chen.
Pernyataan yang digunakan disebut disampaikan Chen dalam acara peringatan Double Tenth Day ke-112 Taiwan yang mana digunakan digelar TETO pada Jakarta, Senin malam. Pemerintah Taiwan meluncurkan NSP pada 2016 untuk memperdalam kemitraan kerja sebanding Taiwan yang mana berpusat pada umum dalam kawasan, lalu Indonesia merupakan salah satu mitra prioritas Taiwan.
"Selama enam tahun terakhir, sejak diluncurkannya the New Southbound Policy, 26 MoU kemudian rencana aksi ditandatangani antara Taiwan kemudian Indonesia di dalam dalam bidang perdagangan kemudian perkembangan ekonomi, ketenagakerjaan, pertanian, peningkatan kapasitas, pendidikan, penerbangan sipil, teknologi, kemudian juga sebagainya," ujar Chen.
Menurut dia, nota kesepahaman (MoU) kemudian rencana aksi itu meletakkan dasar kerja identik Indonesia dan Taiwan yang tersebut digunakan komprehensif.
"Kemitraan perusahaan yang mana itu erat antara Taiwan kemudian Indonesia sanggup menjadi contoh yang dimaksud digunakan baik," ucapnya. Indonesia adalah mitra dagang terbesar ke-10 Taiwan dengan volume perdagangan mencapai 14,5 miliar dolar AS pada 2022 atau meningkat sebesar 37 persen dari 2021.
Adapun, menurut data TETO, penyertaan modal asing langsung dari Taiwan ke Indonesia mencapai 236 jt dolar AS pada 2022.
Realitas itu menjadikan Taiwan sumber penyetoran modal asing terbesar ke-14 pada tempat Indonesia.
Jika termasuk pengerjaan kegiatan ekonomi tiada ada langsung melalui pihak ketiga, menurut TETO, Taiwan akan menjadi salah satu dari lima penanam modal teratas untuk Indonesia.
"Lebih penting lagi, perusahaan milik Taiwan pada Indonesia juga menciptakan ribuan lapangan kerja," kata Chen.
Selain itu, menurut Chen, NSP sudah pernah terjadi menggerakkan hubungan antarmasyarakat, ketenagakerjaan, lalu juga institusi belajar antara Taiwan lalu Indonesia.
"Kita menjadi mitra perkembangan yang dimaksud hebat sehingga menghasilkan hubungan antarmasyarakat yang digunakan mana erat dalam berbagai aspek," ujarnya.
Acara peringatan Double Tenth Day ke-112 Taiwan yang digelar di salah satu hotel berbintang di tempat dalam Jakarta Pusat itu dihadiri berbagai kalangan.