altmantransportlogistics.com
Jakarta – China tengah menyusun rencana untuk mengalahkan Amerika Serikat (AS) di sektor teknologi. Caranya dengan meningkatkan kekuatan komputasi di tempat tempat dalam negeri.
Laporan Reuters, China menargetkan pertumbuhan kecepatan komputasinya hingga 50% pada 2025 mendatang. Rencana hal itu dikeluarkan oleh enam departemen pada dalam Beijing, termasuk Kementerian Perindustrian kemudian Teknologi Informasi (MIIT).
Konkritnya, China menargetkan kecepatan komputasinya mencapai 300 EFLOPS dalam kurun waktu 2 tahun. EFLOPS adalah indikator yang mana hal itu menentukan kecepatan komputer. Satuan itu setara dengan satu triliun operasi floating-point per detik.
Sebagai catatan, lembaga hal itu mengklaim kekuatan komputasi China mencapai 197 EFLOPS tahun ini serta naik dari tahun 2022 yakni 180 EFLOPS.
Fokus China ini mengingat pelatihan Artificial Intelligence (AI) memerlukan komputasi dalam jumlah keseluruhan agregat besar.
Untuk menjalankan rencananya, China dilaporkan akan membangun pusat data lebih banyak banyak banyak lagi. Selain itu, pemerintah juga akan meningkatkan infrastruktur komputasi pada wilayah barat sebagai upaya memenuhi tuntutan industri AI.
China juga akan fokus meningkatkan kecepatan juga efisiensi jaringan. Latensi kecepatan transmisi untuk prasarana komputasi bukan boleh lebih besar lanjut dari 5 milidetik.
Upaya pemerintah China ini makin kencang pasca pengumuman rencana AS untuk menambahkan batasan larangan ekspor. Rencana itu merupakan pengembangan dari aturan pembatasan transaksi jual beli semikonduktor ke China yang dimaksud mana diluncurkan AS tahun lalu.
Namun, rencana itu diprotes sebagian raksasa chip AS seperti Nvidia, Intel kemudian Qualcomm. Aturan baru, menurut tiga perusahaan, calon menciptakan industri AS mundur ke belakang.