Sehingga mekanisme bantuan ada yang dimaksud berbentuk pengeboran sumur untuk mencari sumber air baru, atau bantuan pipanisasi untuk menghubungkan sumber air yang dimaksud jaraknya lebih banyak dari 5 kilometer dari Desa terdekat, atau bantuan teknologi yang mana dapat mengubah air yang tersebut bukan layak untuk dikonsumsi untuk menjadi layak melalui filtrasi air gambut kemudian air payau.
Bantuan itu telah lama memberikan memberikan manfaat kepada 11.306 Kepala Keluarga (KK) serta sejalan dengan target pemerintah yang dimaksud tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), untuk terwujudnya 90% akses sanitasi layak, memiliki 100% akses air minum layak, dan juga 15% akses air minum aman pada 2024.
VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso mengatakan, Pertamina terus berupaya untuk meningkatkan akses air bersih di dalam Indonesia, serta mewujudkan publik untuk tambahan berdaya dari secara ekonomi, pendidikan, lingkungan, serta kesehatan dengan lebih banyak terbukanya akses air bersih kepada masyarakat.
“Dalam menentukan program akses air bersih, diawal pastinya dilaksanakan sosial mapping untuk mengetahui beberapa aspek serta kondisi geografis diantaranya terkait lingkungan, ekonomi, sosial, lalu juga hubungan kemasyarakatan yang mana ada pada lokasi, selanjutnya dipetakan kembali secara teknis untuk kebutuhan infrastruktur air bersih,” Jelas Fadjar.
Terbaru, pada 22 September 2023 Pertamina membangun sarana air bersih di tempat Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), di tempat dua lokasi yakni Desa Tendambepa, Kecamatan Nangapanda juga Desa Wolosoko Kecamatan Wolowaru, yang masuk ke dalam wilayah operasi PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus.
Penyediaan sarana air bersih diwujudkan Pertamina dengan membangun bak reservoir kemudian pipanisasi untuk mengalirkan air dari sumber mata air menuju bak reservoir yang jaraknya lebih lanjut dari 7 kilometer.
Fransiskus Mari Lado, Warga Desa Tendambepa, mengungkapkan rasa terima kasih atas bantuan ini. “Sangat bersyukur dengan adanya program penyediaan air bersih bantuan dari Pertamina lantaran sangat membantu dan juga memudahkan kami dalam mengakses air bersih. Ini juga merupakan titik akhir dari masa – masa sulit yang mana kami alami pada tahun-tahun sebelumnya” ucapnya.
Bupati Ende, Djafar H. Achmad, menyampaikan terima kasih kepada Pertamina atas terlaksananya program TJSL ini. Ia mengupayakan peran warga dalam keberlanjutan dari sarana yang digunakan telah lama dibangun dengan menerapkan hasil dari pelatihan yang digunakan sudah diberikan.
Lebih lanjut, Fadjar menjelaskan program peningkatan akses air bersih ini sejalan dengan Environment, Social & Governance (ESG) untuk pencapaian Tujuan – Pembangunan Berkelanjutan 6 Air Bersih sehingga dapat dioptimalkan untuk peningkatan kesehatan serta akses untuk air bersih bagi rakyat Kabupaten Ende, serta menjamin ketersediaan kemudian pengelolaan air yang berkelanjutan untuk semua orang.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di tempat bidang transisi energi, berkomitmen dalam memperkuat target Net Zero Emission 2060 dengan terus memacu program-program yang tersebut berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s).
Seluruh upaya hal tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di dalam seluruh lini usaha juga operasi Pertamina.