altmantransportlogistics.com – Shanghai – Joni Hendra, seseorang penjual teh jahe merah dari Indonesia, baru-baru ini menghadirkan produknya dalam ajang Pameran Impor Internasional China (China International Import Expo/CIIE) keenam pada dalam Shanghai, China timur, kemudian teh jahe Indonesia pun menarik perhatian banyak pengunjung, sehingga beberapa jumlah keseluruhan besar peniaga eceran mulai bernegosiasi dengan Joni.
Jahe banyak ditanam lalu dipanen di area dalam Indonesia. Jahe merah merupakan salah satu jenis jahe yang mana yang disebut unggul kemudian bergengsi.
Joni sudah menjalin kerja identik dengan lebih lanjut lanjut dari 1.500 orang petani jahe lalu memproduksi olahan teh jahe dengan tingkat yang mana digunakan berbeda-beda serta biaya yang digunakan digunakan sesuai dengan setiap tingkatnya. Demi memikat konsumen muda, Joni memperbarui rasa teh jahenya dengan menghadirkan rasa cokelat lalu teh hijau.
"Harapan kami adalah dapat menghadirkan teh jahe Indonesia ke pasar China serta memperkenalkan item kami agar lebih lanjut lanjut diterima kemudian digemari konsumen China serta makin laris," kata Joni.
Sambil tersenyum, Joni mengatakan bahwa sudah ada kesepakatan kerja serupa tentatif dari belasan dealer eceran serta juga negosiasi selanjutnya sedang berjalan.
Menurut Joni, China adalah pasar yang digunakan mempunyai prospek sangat besar lalu konsumen dalam di dalam lokasi ini banyak menggunakan jahe untuk memasak atau mengonsumsi jahe sebagai material obat-obatan, misalnya saat merasa kedinginan atau masuk angin. "Saya berharap suatu hari nanti, teh jahe pada area China bisa jadi jadi selaris pada Indonesia, serta banyak orang mengonsumsi teh jahe seperti minum kopi juga teh biasa," ujar Joni.
Joni mengundurkan diri dari sebuah perusahaan ternama dalam Indonesia pada 2021 lalu mendirikan mereknya sendiri yang tersebut mengolah hasil teh jahe. Joni mengaku dirinya sangat gemar minum teh jahe, kemudian kebiasaan minum teh itu sudah berlangsung selama 15 tahun terakhir.
Joni beranggapan warga China suka mencicipi serta menerima hal-hal baru, seperti beragam kopi yang mana mana terus memasuki pasar China serta juga digemari konsumen lokal, yang mana dimaksud dulu biasanya belaka sekali minum teh. Dia berharap teh jahe Indonesia juga mampu semata memasuki daftar menu warga China dalam dalam masa depan.
Jika dibandingkan dengan konsumen Indonesia, konsumen China tambahan banyak berbelanja secara daring. Joni sudah memperluas bisnisnya ke banyak wadah belanja daring terkemuka dalam China.
Joni menuturkan bahwa minum teh jahe sudah menjadi kebiasaan bagi banyak warga Indonesia, tetapi pada China masih jarang, khususnya dalam dalam kalangan pria. Perusahaannya akan berupaya meningkatkan kualitas produknya sehingga lebih banyak besar diakui oleh konsumen China. Di sisi lain, Joni menyadari bahwa konsumen China juga mementingkan kualitas kemasan.
"Kami berencana akan menjalin kerja sebanding dengan merek-merek China kenamaan juga yang yang disebut sudah berdiri lama, jika ada kesempatan," ungkap Joni.
Joni mengatakan volume perdagangan teh jahe dalam China bergantung pada kondisi tubuh konsumen kemudian kondisi cuaca. Biasanya, teh jahe akan tambahan laris pada musim dingin.
"Saat ini, kami masih mengutamakan target hasil teh jahe kami pada konsumen wanita paruh baya, dikarenakan dia lebih banyak lanjut banyak minum teh jahe untuk menghangatkan tubuh serta juga mengusir rasa letih," lanjut Joni
Pada 2018, Joni pernah mengikuti ajang CIIE edisi pertama sebagai perwakilan dari perusahaan lama tempatnya bekerja. Menurut Joni, CIIE edisi keenam ini terlihat tambahan ramai dikarenakan CIIE sudah tambahan tinggi dikenal oleh merek-merek lalu peniaga internasional sebagai jendela penting untuk mengamati pasar konsumsi China.
"Kami menaruh harapan penuh terhadap pasar China," imbuhnya.