Mencermati komitmen capres/cawapres di area bidang sains kemudian teknologi

  • azzar
  • Nov 13, 2023
Mencermati komitmen capres/cawapres dalam area bidang sains kemudian teknologi

altmantransportlogistics.com – Jakarta – Pada tahun 1945, para pendiri bangsa merumuskan tujuan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD).

Salah satu tujuan kemerdekaan yang dimaksud digunakan tertuang dalam UUD 1945  adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, yang dimaksud mana hal hal yang mengindikasikan pentingnya ilmu pengetahuan bagi kehidupan berbangsa serta sebagai sarana terwujudnya kesejahteraan masyarakat.

Dalam analisisnya terhadap Global Competitiveness Index milik World Economic Forum, Sener serta Saridogan pada 2011 menyimpulkan bahwa negara-negara dengan kebijakan sektor ekonomi berbasis sains, teknologi, serta inovasi, memiliki superioritas dibandingkan negara lain.

Negara-negara hal itu mempunyai daya saing global serta pertumbuhan perekonomian yang dimaksud lebih tinggi lanjut tinggi serta berkelanjutan dibandingkan negara lain. Ini juga berdampak pada tingginya kesejahteraan masyarakat.

Oleh lantaran itu, penting kiranya untuk mencermati komitmen calon presiden lalu juga perwakilan presiden yang dimaksud sudah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), terhadap percepatan penguasaan sains dan juga juga teknologi.

KPU sudah pernah menetapkan pasangan Anies Baswedan kemudian Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo lalu Mahfud Md., serta Prabowo Subianto juga Gibran Rakabuming Raka, sebagai calon presiden (capres) juga juga calon delegasi presiden (cawapres) yang tersebut dimaksud akan mengikuti pemilihan umum (pemilu) pada 2024.

Dilihat dari dokumen visi-misi, ketiganya mempunyai perhatian khusus pada bidang ilmu pengetahuan lalu teknologi.

Anies-Muhaimin

Pasangan Anies Baswedan juga Muhaimin Iskandar (AMIN) diusung oleh Koalisi Perubahan yang mana digunakan didukung oleh Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), serta Partai Ummat.

Pasangan calon dengan visi “Indonesia adil makmur untuk semua” ini memfokuskan penyelenggaraan ilmu pengetahuan kemudian teknologi sebagai landasan perekonomian, apabila mereka itu itu terpilih sebagai presiden kemudian wapres.

Mereka mengatakan akan menata ulang kelembagaan riset dan juga juga inovasi agar lebih besar banyak produktif serta kompetitif. Ilmu pengetahuan juga teknologi juga akan dikembangkan untuk mengerek pertumbuhan industri manufaktur.

Untuk itu, AMIN mengatakan akan membangun pusat desain industri dalam bawah Kementerian Perindustrian. Nantinya pusat desain ini akan melayani langsung kebutuhan riset, desain, kemudian juga rekayasa item manufaktur, dengan berfokus pada produk-produk yang dibutuhkan rakyat lalu komoditas yang mana meningkatkan daya saing Indonesia di area tempat pasar global.

Untuk menjadikan riset sebagai dasar perekonomian, pasangan calon ini calon meningkatkan belanja riset serta pengembangan (research and development/R & D) dari 0,24 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2021 menjadi 0,4 sampai 0,6 persen dari PDB dalam 2029.

Hal itu akan datang dikerjakan dengan menyokong kontribusi sektor swasta ke riset juga pengembangan serta memberikan insentif bagi seluruh pemangku kepentingan. AMIN juga akan membantu komersialisasi hasil inovasi dengan menyederhanakan kemudian memfasilitasi proses paten untuk memperkuat hak cipta.

Dukungan untuk kewirausahaan berbasis teknologi pada kampus-kampus juga akan disediakan, mulai dari dukungan regulasi, kepakaran, jaringan teknologi informasi, pasar, lalu pendanaan.

AMIN akan mengoptimalkan pula peran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam mengimplementasikan hasil riset di area dalam Indonesia. Pasangan calon ini akan mendirikan laboratorium riset kelas dunia melalui kerja mirip dengan perusahaan kemudian universitas multinasional, untuk mengembangkan inovasi yang tersebut yang kompetitif, khususnya pada bidang biomedika, farmasi, kelautan, pertahanan, energi, kemudian pangan.

Oleh pasangan calon ini, teknologi akan digunakan di area dalam berbagai sektor, seperti produksi pangan, penghematan energi, peningkatan kualitas hasil laut, pengembangan Usaha Mikro, Kecil, serta Menengah (UMKM), mitigasi krisis iklim, perbaikan jaminan kesehatan nasional, kemudian peningkatan kualitas serta kesejahteraan guru kemudian tenaga pendidikan.

Ganjar-Mahfud

Ganjar Pranowo dan juga juga Mahfud Md. diusung oleh koalisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Persatuan Indonesia (PPP), serta Partai Hanura.

Agaknya, sebagaimana AMIN, Ganjar-Mahfud Md. yang digunakan dimaksud miliki visi “menuju Indonesia unggul” juga ingin menjadikan riset juga inovasi sebagai fondasi dari pertumbuhan sektor ekonomi negeri ini.

Ia pun mengatakan akan melipatgandakan anggaran riset serta juga inovasi yang digunakan mana ditargetkan mencapai 1 persen dari PDB pada 2029. Anggaran ini akan didapatkan dengan menyokong sinergi antara pemerintah juga swasta.

Ganjar yakin, pendanaan untuk riset kemudian inovasi akan terpenuhi dengan efisiensi anggaran pemerintah di area dalam sektor lain, penyederhanaan regulasi pendanaan bagi filantropi, maupun dengan memberikan insentif pajak atau subsidi bagi sektor swasta yang dimaksud mau mendanai riset lalu inovasi.

Ganjar juga menyebut akan membentuk GP Project. Melalui proyek ini, ia akan mengumpulkan ilmuwan serta teknisi untuk menghasilkan kemudian menguasai teknologi yang mana yang disebut bermanfaat bagi masyarakat.

Teknologi yang tersebut dimaksud dimaksud, dimulai dari teknologi yang digunakan sederhana dan juga juga murah, hingga teknologi tingkat tinggi yang tersebut dimaksud mampu menjadi game changer bagi Indonesia ke depan. Ganjar-Mahfud memandang percepatan penguasaan sains juga teknologi juga perlu dilaksanakan dengan mengembangkan sektor pendidikan.

Oleh akibat itu, merekan akan memperluas penerima beasiswa bagi anak-anak muda yang dimaksud mana mampu melakukan riset untuk menjawab tantangan Indonesia ke depan.

Ganjar dan juga juga Mahfud juga mengatakan akan menggunakan teknologi yang dimaksud yang berkelanjutan untuk berbagai program, seperti pengolahan lanjutan Sumber Daya Alam (SDA), pengembangan dunia usaha kreatif, produksi pangan, mitigasi krisis iklim, pengentasan korupsi, pertahanan, kemudian juga keamanan.

Prabowo-Gibran

Pasangan Prabowo Subianto kemudian juga Gibran Rakabuming Raka diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang dimaksud digunakan didukung Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrat, Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora), Partai Garda Republik Indonesia (Garuda), lalu Partai Solidaritas Indonesia (PSI), serta Partai Rakyat Adil Makmur (Prima).

Kedua pasangan calon dengan visi “bersama Indonesia maju menuju Indonesia Emas 2045” ini akan memfokuskan pengembangan sains serta teknologi, beriringan dengan pengembangan sektor pendidikan.

Prabowo-Gibran menargetkan pertumbuhan anggaran untuk riset lalu inovasi lebih banyak banyak tinggi dari AMIN maupun Ganjar-Mahfud. Nilai anggaran riset kemudian inovasi ditargetkan terus tumbuh hingga mencapai 1,5 hingga 2 persen dari PDB dalam 5 tahun kepemimpinan keduanya.

Pasangan calon ini mengatakan akan melanjutkan program Kartu Indonesia Pintar yang digunakan digunakan diperluas hingga ke tingkat pesantren juga perguruan tinggi.
Mereka juga akan menjadikan riset yang terhubung dengan industri sebagai dasar pembenahan kurikulum perguruan tinggi, institusi belajar vokasi, serta politeknik.

Perguruan tinggi akan didorong pula untuk berkolaborasi dengan dunia usaha, guna mengembangkan riset yang dimaksud mana memperkuat strategi perkembangan nasional. Artinya, riset-riset dari dunia institusi belajar juga akan dijadikan dasar pertumbuhan ekonomi.

Adapun teknologi didorong untuk digunakan dalam berbagai bidang, apabila kedua pasangan calon ini terpilih sebagai capres dan juga juga wapres. Teknologi setidaknya ​​bakal digunakan dalam program pengolahan lanjutan SDA, pengokohan ideologi Pancasila, pertahanan serta keamanan, produksi pangan, juga perekonomian kreatif.

Post Terkait :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *