Konflik Israel Palestina, Fitur Google Maps Dimatikan di dalam Jalur Gaza

  • azzar
  • Okt 26, 2023
Konflik Israel Palestina, Fitur Google Maps Dimatikan di tempat dalam Jalur Gaza
Konflik Israel – Palestina bergabung berdampak ke para perusahaan teknologi. Raksasa seperti Apple hingga Google bergabung menyebabkan kebijakan terbaru buntut konflik tersebut.Google sendiri memutuskan untuk mematikan fitur lalu lintas live di dalam aplikasi Google Maps khusus wilayah Gaza lalu Israel. Juru bicara Google mengatakan kalau kebijakan itu dibuat demi melindungi warga lokal.Untuk sementara waktu kami menonaktifkan opsi untuk melihat kondisi lalu lintas secara langsung juga informasi aktivitas sibuk demi mempertimbangkan keselamatan warga lokal,” kata juru bicara Google, dikutip dari Engadget, Rabu (25/10/2023).

Sama dengan Google, Apple juga mematikan fitur serupa untuk aplikasi peta buatannya, yang mana dikenal sebagai Apple Maps.

Baca Juga:Momen Presiden AS Joe Biden Ngaku Zionis Meski Tidak Punya Darah Yahudi

Kendati begitu pengguna Google Maps masih mampu melihat fitur lain seperti kondisi rute hingga estimasi waktu kedatangan (Estimated Time of Arrival alias ETA) untuk melihat kondisi lalu lintas di area sekitarnya.

Namun kondisi macet secara real-time tetap bukan dapat dilihat. Tapi belum ada informasi apakah Apple juga melakukan kebijakan serupa untuk layanan peta digitalnya.

Langkah ini dilaksanakan kedua perusahaan tepat sebelum serangan militer jalur darat Israel ke jalur Gaza. Diketahui Israel akan datang mengerahkan puluhan ribu pasukan untuk merebut wilayah tersebut.

Sumber lain dari Bloomberg menyebut kalau Google mematikan fitur di area Google Maps itu atas dasar dari perintah pasukan Israel. Dugaannya, fitur lalu lintas real-time itu dapat memberitahu pergerakan pasukannya kepada Hamas, lawan dari Israel.

Ini bukan kali pertama Google mematikan fitur di dalam aplikasinya gegara konflik. Sebelumnya merek sudah melakukan di area tahun 2022, di area mana lalu lintas real-time wilayah Ukraina tak bisa saja diakses.

Baca Juga:Capres Prabowo Ajak Pendukungnya Berdoa untuk Rakyat Palestina

Alasannya pun sama. Google ingin melindungi warga lokal dari gempuran pasukan Rusia yang mana invasi ke Ukraina.

Post Terkait :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *