altmantransportlogistics.com – Cianjur – Direktorat Jendral Perumahan Kementerian PUPR mengatakan pembangunan 190 rumah relokasi tahap III pada Desa Babakan Karet, Kecamatan Cianjur, Jawa Barat, membutuhkan waktu cukup panjang lantaran pembersihan lahan yang mana memakan waktu hingga lima bulan ke depan.
Kepala Balai Pelaksana Penyedia Perumahan (BP2P) Jawa II, Direktorat Jendral Perumahan Kementerian PUPR Kiagoos Egie Ismail dalam area Cianjur Senin, mengatakan pembersihan lahan relokasi bekas sawah itu, berbeda dengan dua lokasi sebelumnya yang mana tak ada perlu pembersihan lahan.
"Pembersihan lahan atau land clearing hingga rampung membutuhkan waktu selama lima bulan oleh sebab itu lahan seluas dua hektare yang digunakan digunakan untuk rumah relokasi bekas sawah, sehingga perlu penanganan khusus, beberapa lapisan tanahnya harus diganti agar siap didirikan bangunan," katanya.
Pihaknya memperkirakan target perkembangan tuntas dalam dalam akhir tahun tidaklah akan tercapai, ditambah beberapa jumlah agregat kendala lainnya seperti minim-nya akses jalan ke lokasi sangat kecil, sehingga menghambat masuknya alat berat yang dimaksud dibutuhkan guna mempercepat pekerjaan.
Namun, pihaknya berupaya melakukan percepatan dengan melakukan perbaikan lalu pelebaran jalan serta peninggian jembatan yang mana dimaksud merupakan akses cepat menuju lokasi pengerjaan rumah relokasi sehingga setelah tuntas tiada menurunkan kualitas infrastruktur untuk warga sekitar.
"Pembangunan rumah relokasi tahap III ini berbeda dengan dua lokasi rumah relokasi dalam Kecamatan Mande kemudian Cilaku yang tersebut dimaksud lahan nya tiada terlalu banyak penanganan ditambah tak berdekatan dengan perkampungan warga akibat akses nya terpisah," katanya.
Pihaknya akan terus memaksimalkan pembersihan lahan kemudian mempercepat pengerjaan rumah yang tersebut akan dipakai warga penyintas guna menjalani kehidupan normal dalam dalam rumah dan juga juga tiada lagi mengisi hunian darurat yang hal itu sudah hampir satu tahun setelah gempa.
"Kami akan mencoba semaksimal mungkin perkembangan rumah langsung dikejar dengan tidak ada ada mengurangi kualitasnya setelah pembersihan serta perataan lahan tuntas dilakukan. Kami belum mampu menargetkan berapa lama perkembangan 190 rumah tuntas," katanya.
Pemkab Cianjur, akhirnya memilih lahan pada area Desa Babakan Karet, Kecamatan Cianjur, untuk pengerjaan 190 rumah relokasi bagi warga penyintas yang digunakan yang tinggal pada zona merah Patahan Cugenang yang dimaksud terlarang didirikan bangunan kembali.
Hingga saat ini tepatnya menjauhi satu tahun gempa Cianjur, sebagian besar calon penghuni masih tinggal di tempat area dalam hunian darurat lalu juga rumah kontrakan akibat menunggu konstruksi rumah relokasi yang mana dimaksud sebelumnya akan dibangun di tempat area Kecamatan Cipanas namun terkendala pembebasan lahan.