altmantransportlogistics.com
Jakarta – Raksasa teknologi China, Xiaomi serta Vivo, tersandung kasus pada India. Kepolisian setempat menuduh keduanya secara ilegal membantu menransfer pendanaan ke portal berita yang digunakan itu diduga menyebarkan propaganda China.
Hal itu diketahui dari sebuah dokumen yang dimaksud digunakan diungkap pada pekan lalu. Juru bicara Xiaomi India membantah tuduhan tersebut. Sementara perwakilan Vivo tidak ada ada memberikan komentar.
Adapun portal berita yang digunakan dimaksud adalah NewsClick. Saat ini, situs hal yang disebut sedang dalam proses penyelidikan untuk mengonfirmasi tuduhan penyebaran konten menyesatkan yang digunakan pro-China, dikutip dari Reuters, Selasa (10/10/2023).
Grup oposisi lalu aktivis media di dalam tempat India mengatakan bahwa investigasi ke NewsClick serta tuduhan-tuduhan lainnya merupakan bagian dari upaya pemerintah membungkam aktivitas jurnalistik dalam tempat negara tersebut.
Sebelumnya, kepolisian setempat sudah pernah menggeleda kantor NewsClick di tempat area New Delhi. Penggeledahan juga dijalankan pada dalam rumah para jurnalis. Kepolisian bahkan menahan pendiri lalu editor NewsClick, Prabir Purkayastha.
Dalam dokumen gugatan yang dimaksud dilihat Reuters, Purkayastha dituduh bekerja mirip dengan grup relawan untuk menyebar propaganda yang dimaksud berdampak buruk bagi kedaulatan India.
Dokumen yang tersebut menyebut bahwa pendanaan dalam jumlah agregat agregat besar diterima oleh Purkayastha dari China untuk menciptakan bias dengan mengoreksi kebijakan pemerintah India. Selain itu, portal berita NewsClick juga diminta membela kebijakan juga program dari pemerintahan Xi Jinping.
Perusahaan teknologi besar China seperti Xiaomi, Vivo, dll mendirikan ribuan perusahaan pada India yang mana melanggar undang-undang mata uang asing India akibat secara ilegal memasukkan dana asing ke India sebagai kelanjutan dari konspirasi ini,” tertera dalam pengaduan tersebut.
Xiaomi secara tegas mengatakan tuduhan hal itu tak beralasan. Dalam keterangan resminya, Xiaomi mengatakan tak mengetahui serupa sekali terkait kasus konspirasi yang dimaksud mana tengah diselidiki penegak hukum India.
Xiaomi menjalankan operasional usaha dalam India dengan bermartabat. Kami secara ketat patuh terhadap aturan yang digunakan digunakan berlaku. Berbagai tuduhan terkait konspirasi sangat tak berdasar,” kata juru bicara Xiaomi di tempat area India.
Xiaomi kemudian Vivo merupakan dua pabrikan HP yang digunakan hal itu masuk jejeran pemegang pangsa pasar terbesar di dalam dalam India.
Pemerintah China juga membantah tuduhan pihaknya mengintervensi pemberitaan pada India kemudian menyebar propaganda melalui bantuan perusahaan China yang tersebut dimaksud beroperasi di dalam tempat sana.
Sebagai informasi, hubungan India juga juga China makin panas sejak terjadi konflik militer pada 2020 lalu terkait sengketa lahan pada perbatasan Himalaya.