Biodata Muhammad Husein, Relawan Indonesia Dievakuasi dari Gaza Pakai Mobil Bahan Bakar Minyak Goreng

  • azzar
  • Nov 17, 2023
Biodata Muhammad Husein, Relawan Indonesia Dievakuasi dari Gaza Pakai Mobil Bahan Bakar Minyak Goreng

altmantransportlogistics.com – Relawan kemanusiaan Indonesia, Muhammad Husein dievakuasi dari Jalur Gaza, Palestina, bersama istri dan juga dua anaknya. Pria yang mana akrab disapa Husein Gaza itu sudah berada di area Kairo, Mesir untuk diproses pulang ke Indonesia.

Menurut penuturan Husein, keluarganya akhirnya sanggup keluar dari perbatasan Rafah usai beberapa kali gagal mencoba. Perjalanan itu disebut sangat menyeramkan lantaran merek diawasi oleh jet dan juga drone milik tentara Israel.

Belum lagi, mobil yang mana dipakai dalam proses evakuasi Husein beserta keluarga juga menggunakan minyak goreng sebagai substansi bakar. Perjuangan sang relawan itu lantas menuai rasa penasaran akan profilnya.

Profil Muhammad Husein

Muhammad Husein adalah pria jika Bogor, Jawa Barat yang lahir pada 7 April 1988. Namanya mulai dikenal saat menjadi orang YouTuber juga relawan kemanusiaan. Ia menikahi wanita jika Palestina bernama Jinan dan juga dikaruniai dua anak.

Husein adalah pendiri International Networking for Humanitarian (INH), lembaga yang mana memberikan bantuan dari publik ke masyarakat. Mereka juga menjaring peluang kemanusiaan melalui berbagai program untuk kemakmuran.

Ia juga diketahui merupakan lulusan program S1 Syariah Islam di tempat Universitas Islam Gaza. Husein pun sudah tinggal di area sana sejak Januari 2011 lalu. Seluruh kabarnya tentang Gaza diunggah dalam kanal Youtube Muhammad Husein Gaza.

Kanal itu ia buat pada tahun 2018 dan juga kerap dipakai untuk membagikan informasi perihal aktivitas rakyat Gaza. Tak hanya sekali menjadi pendiri INH, Husein juga merupakan anggota tim pembangunan Rumah Sakit Indonesia.

Husein pun bekerja sebagai jurnalis yang dimaksud menjadi ‘jendela’ agar Indonesia mengetahui bagaimana kondisi terkini di area Gaza. Ia bahkan mendirikan dan juga mengelola sebuah portal berita dengan tiga bahasa bernama Gazamedia.net.

Adapun ia yang tersebut datang pada tahun 2011 itu dilakoni bersama 120 relawan lainnya dari berbagai negara. Perjalanan ini diketahui memakan waktu selama satu bulan. Di sisi lain, ia sempat dikabarkan meninggal dunia akibat serangan Israel.

Namun, dalam waktu singkat, kabar itu dibantah oleh organisasi yang menaunginya. Baru-baru ini, ia menceritakan perjalanan dirinya meninggalkan rumah hingga dapat keluar dari Perbatasan Rafah yang dimaksud berisiko.

“Beberapa menit sebelum bergerak, rumah tempat saya tinggal itu hancur berantakan jendela-jendelanya oleh sebab itu serangan yang dimaksud sangat dekat,” ujar Husein, dikutip Selasa (14/11/2023).

“Sepanjang perjalanan kami menuju Perbatasan Rafah juga bombardir terus terjadi. Di Rafah pun berbelit-belit lantaran melibatkan beberapa pihak agar kita bisa jadi keluar,” lanjutnya.

Dalam perjalanan itu, Husein serta keluarga pun tak henti memanjatkan doa memohon keselamatan. Sebab, jet tempur serta drone Israel tak berhenti melintas. Anak-anaknya, disebut terlibat mendengar akibat sudah terbiasa.

“Di atas kami itu drone, pesawat tanpa awak, jet-jet tempur, terus mengitari langit Gaza. (Anak-anak) tentu (mendengar) sangat jelas, tapi dia sudah terbiasa. Jadi ketika kami pada jalan pun harus banyak berdoa,” katanya.

Husein mengatakan materi bakar saat itu sudah habis, sehingga mobil yang ia kemudian keluarganya tumpangi menggunakan minyak goreng. Proses evakuasi tersebut, kata dia, juga sempat alami kegagalan sebanyak tiga kali.

“Bahan bakar itu sudah habis, bensin, solar, sudah tiada ada. Mobil yang digunakan saya tumpangi menggunakan minyak goreng untuk menjalankan mobilnya sampai ke Perbatasan Rafah,” ungkap Husein.

“Kita harus tiga kali bolak-balik dari tempat kami ke Rafah dengan segala risikonya, segala bahayanya, tapi alhamdulillah keempat kalinya akhirnya kami berhasil keluar,” tambahnya.

Lebih lanjut, kata Husein, ia juga istri sebetulnya masih ingin bertahan dalam Gaza. Namun, mereka memikirkan keselamatan kedua anakn yang mana masih kecil sehingga memutuskan untuk pergi meninggalkan keluarga di tempat sana.

Kontributor : Xandra Junia Indriasti

Post Terkait :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *