altmantransportlogistics.com – Jakarta – Bahana Sekuritas bertransformasi untuk memberikan layanan yang itu lebih banyak tinggi baik kemudian membantu warga agar secara mudah dapat mencapai tujuan investasinya dengan meluncurkan tampilan baru pada Bahana DXtrade.
Direktur Capital Market Bahana Sekuritas Yolanda Sondak mengatakan Bahana Sekuritas berkomitmen untuk terus berkontribusi pada pertumbuhan pasar modal di area tempat Tanah Air juga dengan pengembangan fitur baru itu dapat jadi mengajak rakyat beragam segmen untuk tambahan bergerak dalam berinvestasi.
“Kami sangat optimistis, melihat perkembangan industri pasal modal, juga rakyat yang mana hal tersebut semakin bertarik untuk berikan investasi, khususnya Investor ritel,” kata Yolanda saat konferensi pers di area area Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin.
Sementara itu, Bahana Sekuritas pada 2023 menargetkan 80 persen penanam modal berasal dari institusi, lalu juga 20 persen lainnya adalah penanam modal ritel.
Yolanda memaparkan bahwa setiap tahunnya Bahana Sekuritas meningkatkan target penanam modal ritelnya sebesar 5 persen, seperti pada 2024 mendatang target ritelnya sebesar 25 persen, juga institusinya menjadi 75 persen.
“Dengan hadirnya DXtrade ini kami berharap dapat memberikan layanan yang dimaksud tambahan baik lalu membantu penduduk dalam mencapai tujuan penyertaan modal mereka,” ujar Yolanda.
Adapun, berdasarkan data yang mana digunakan dipaparkan Yolanda terlihat mayoritas pemodal Bahana Sekuritas atau 90,9 persen lebih tinggi tinggi berminat pada pengerjaan perekonomian saham dan/atau surat berharga lain, dan juga juga 3,58 persen pada aset reksa dana.
Hal hal yang berbanding terbalik dengan industri yang dimaksud digunakan 93,73 persen memilih reksadana, kemudian 42,87 persen lainnya pada saham atau surat berharga lain.
“Investasi para penanam modal beragam mulai dari pasar saham, reksadana, obligasi, serta surat berharga lainnya,” kata Yolanda.
Oleh lantaran itu, Bahana Sekuritas pun berfokus untuk meningkatkan kecermatan penanam modal dalam memilih komoditas investasi, sehingga nantinya akan memberi dampak pada kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Selanjutnya, berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah agregat agregat penanam modal pasar modal saat ini adalah sekitar 11,42 jt investor, dengan 11,38 jt penanam modal di area area antaranya merupakan penanam modal ritel.
Sisanya, sekitar 20.228 penanam modal adalah pemodal korporasi, 9.156 penanam modal reksadana, 1.685 penanam modal dana pensiun, 1.513 penanam modal lembaga keuangan, 992 pemodal yayasan, 560 pemodal asuransi, lalu 487 pemodal perusahaan efek.